3.Bagian ini mencakup perintah dan larangan yang harus dipatuhi oleh umat ini yang bertanggung jawab atas bumi, hal itu setelah diceritakan pada kita bagian sebelumnya tentang contoh umat-umat terdahulu dan kadar ta'at dan maksiat mereka pada Allah swt, maka pada bagian itu merupakan peringatan bagi kita tentang urgensi taat pada Allah swt.Diantaranya adalah :
a.Pemindahan Qiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka'bah di Masjidil Haram
"orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"(142)
Dalam ayat ini disebutkan ujian ketaatan yaitu pemindahan qiblat, disini juga kita ketahui bahwa kita umat yang harus mempunyai perbedaan dari umat yang lain sampai qiblat pun harus dibedakan, hal itu dipertegas pada ayat 144 yang artinya :"sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
Pada ayat 104 Allah swt berfirman :" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina", tetapi Katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih".
(Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. di kala Para sahabat menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan digumam seakan-akan menyebut Raa'ina Padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Tuhan menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar Perkataan Raa'ina dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa'ina.)
Dalam ayat ini terdapat perintah untuk tidak ikut-ikutan dengan istilah orang lain.
Jika kita hubungkan antara ayat 104 dan 144 maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa umat ini wajib berbeda dari umat-umat yang lain dalam perkataan dan perbuatan dan begitu juga tidak boleh taklid buta.
b.Shafa dan Marwa adalah sebagian dari Syiar Allah ( tempat beribadah kepada Allah )
"Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui."( Ayat 158)
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Shafa dan Marwa adalah sebagian dari tempat beribadah kepada Allah swt,disebutkan demikian karena ketika kaum muslimin diperintahkan untuk berbeda dengan orang kafir maka mereka tidak mau melakukan ibadah haji di tempat tersebut karena orang kafir juga beribadah disana. Maka turunlah ayat ini yang menerangkan bahwa tidak semua yang dilakukan orang kafir tidak boleh dilakukan artinya berbeda dengan mereka hukumnya wajib akan tetapi ada tempatnya sesuai dengan firman Allah swt dalam Al Quran dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya.
c.Kebajikan bukan ditentukan dengan menghadapkan wajah ke arah timur atau barat
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa".(ayat 177)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa kebajikan tidak dilihat dari sisi luar seseorang akan tetapi dengan perbaikan yang komprehensif yang mencakup semua perbuatan dan etika akhlak, maka pada bagian itu disebutkan perintah dan larangan yang harus dipatuhi.
Setelah ayat ini disebutkan hal-hal yang merupakan perbaikan komprehensif secara detail yaitu :
1.Hukum pidana : ayat 178, dalam ayat ini disebutkan hukum Qishas.
2.Hukum warisan dan wasiat : ayat 180
3.Ibadah : ayat 183, dalam ayat ini disyariatkan puasa ramadhan
d.Hukum-hukum fiqih :
1.Jihad dan Infaq : ayat 190 dan 195
2.Haji : ayat 196.
Disini kita lihat haji disebutkan setelah jihad karena dalam jihad terdapat latihan yang hebat untuk diri seseorang.
Ayat-ayat ini bisa kita kaitkan dengan ayat 128 yang menjelaskan semua manasik ibadah haji. Perlu kita cermati bersama ayat 208 yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."(208)
Ayat ini menyuruh kita untuk masuk ke dalam Islam dengan totalitas dengan tidak memilih-milih ajaran agama yang dirasakan ringan dan meninggalkan yang berat, hal itu dilarang karena orang Bani Israil melakukan hal yang sama, sebagaimana firman Allah pada ayat 85 :
" Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat"
"Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, Maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya Kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
e.Hukum Keluarga
Dalam bagian ini disebutkan semua yang dibutuhkan oleh keluarga seperti nikah, thalaq, khitbah (meminang), radha'ah (menyusui bayi). Perlu dicermati juga bahwa semua ayat tersebut diakhiri dengan kata-kata taqwa.
Hukum keluarga disebutkan terakhir dalam bagian ini karena perbaikan untuk keluarga tidak akan terjadi kecuali setelah dilakukan perbaikan diri dengan semua aspeknya dan hati dipenuhi oleh keimanan dan akhlak yang mulia.
·Cerita-Cerita Yang Menunjukkan Qudrah (Kekuasaan) Allah swt
Bagian ini menceritakan tentang Thalut dan Jalut dan mengingatkan kembali kepada kita bahwa sebuah sistem harus mempunyai sebuah kaum yang membelanya sehingga tidak bisa dikalahkan.
Setelah itu disebutkan ayat yang paling mulia dalam Al Quran yaitu Ayat Kursi yang menjelaskan kebesaran Allah swt dan kekuasaan-Nya, urutan ayat ini setelah ayat-ayat yang menyebutkan hukum-hukum agar kita benar-benar merasakan kebesaran Allah swt.
Kemudian disebutkan ayat yang menerangkan kekuasan Allah swt yaitu :
a.Kisah Ibrahim a.s dan Raja Namrud : ayat 258
b.Kisah Uzair a.s : ayat 259
c.Kisah Ibrahim a.s dan burung : ayat 260
·Sistem ekonomi
Dalam bagian ini disebutkan sistim ekonomi diantaranya diharamkannya riba dan bentuk-bentuk infak yang halal, hal ini disebutkan karena apabila Islam mengharamkan sesuatu maka disana terdapat alternatif yang halal.
4.Penutup
Dalam bagian ini terdapat doa-doa yang indah, disebutkan juga bahwa Allah swt Maha Memaafkan, Maha Pengampun, Maha Penyayang dan Maha Penolong bagi kita untuk menjalankan semua perintah yang disebutkan dalam surat ini.
Wallahu A'lam Bishshawaab.
Selasa, Mei 20, 2008
Jumat, Mei 02, 2008
Surat ini merupakan surat pertama yang turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah yang merupakan awal pembentukan negara Islam. Surat ini adalah surat yang terpanjang di dalam Al Quran. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : " Rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah tidak akan dimasuki oleh syetan".
Kandungan Surat Al Baqarah adalah Kekhalifahan (Kepemimpinan) di muka bumi.
Bumi adalah kepunyaan Allah swt, Dia menjadikan banyak umat untuk menjadi pemimpin di bumi diantara mereka ada yang berhasil dan ada yang gagal. Surat ini terbagi ke dalam empat bagian.
1.Mukaddimah / Pembukaan
Disini dijelaskan pembagian manusia yang terdiri atas orang-orang yang bertaqwa (muttaqiin),orang –orang kafir (kafiriin) dan orang-orang munafik (munafiqiin). Diantara mereka itulah Allah swt akan menjadikan pemimpin di muka bumi ini
2.Kisah-kisah
a.Kisah Adam AS
Dalam surat ini dijelaskan kekhalifahan Adam AS dan keturunannya di muka bumi. Pertama-tama adalah firman Allah swt pada ayat 31 :" dan Dia mengajarkan kepada Adam AS Nama-nama (benda-benda) seluruhnya ".Dalam ayat ini ditarik kesimpulan bahwa kita harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melestarikan bumi disamping beribadah kepada Allah yang sudah menjadi kewajiban kita kepada-Nya.
Selanjutnya Allah berfirman pada ayat 36 :" lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu" . Ayat ini menjelaskan pelanggaran, efeknya dan konsekwensinya yaitu nikmat Allah dan hak kekhalifahan akan hilang dari orang yang melakukannya.Disini bisa dihubungkan dengan ayat 2 surat Al Baqarah :" petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ".
b.Kisah Bani Israil
Ayat pertama tentang Bani Israil tersebut berbunyi :"……. dan (ingatlah pula) bahwasanya aku telah melebihkan kamu atas segala umat "(Q.S. Al Baqarah : 47), untuk menegaskan makna Kekhalifahan di muka bumi. Setelah itu ayat yang menerangkan nikmat yang telah Allah swt berikan kepada mereka yaitu pada ayat 50,52,57. Kemudian ayat-ayat tentang kesalahan Bani Israil diterangkan pada ayat 51,55,59 dan selanjutnya ayat-ayat mengenai sapi betina.
Kenapa Surat ini bernama Al Baqarah ( Sapi Betina)?
Surat ini dinamakan dengan Al Baqarah (Sapi Betina) sebagai peringatan bagi umat Nabi Muhammad yang telah Allah jadikan sebagai khalifah di muka bumi sagar tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Bani Israil dan umat-umat terdahulu, karena umat tersebut telah melakukan banyak kesalahan sehingga Allah mengganti mereka dengan umat yang lain.
Diantara kesalahan yang dilakukan oleh Bani Israil dalam kisah Sapi Betina adalah :
1.Materi
2.Perdebatan sengit dengan Nabi mereka
3.Tidak mentaati Nabi
4.Mencari-cari celah terhadap syariat Allah agar mendapat keringanan dan tidak menjalankan syariat dengan sempurna
Oleh karena itu kita harus memperhatikan ayat 104 yang dimulai dengan ” Wahai orang-orang yang beriman.....”, dalam ayat ini Allah menyeru kaum muslimin agar berbeda dengan orang kafirdan yahudi.
c.Kisah Ibrahim AS
Dalam kisah tersebut terdapat kepemimpinan manusia di muka bumi, dalam ayat 124 ditegaskan lagi bahwasanya kekhalifahan/ kepemimpinan manusia di muka bumi bukanlah NEPOTISME akan tetapi siapa yang mentaati perintah Allah maka dialah yang berhak mendapatkannya,dan siapa yang tidak taat dan ingkar kepadanya maka dia tidak berhak menjadi khalifah. Diantara hal yang perlu kita cermati bersama adalah permulaan ayat tentang 3 kisah tersebut diatas (poin a,b,dan c) selalu dihubungkan dengan tujuan utama surat ini yaitu kekhalifahan.
Kisah Nabi Adam AS dimulai dengan : “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."………….” ayat 30.
Kisah Bani Israil dengan : “ Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya aku telah melebihkan kamu atas segala umat.” ayat 47.
Dan Kisah Nabi Ibrahim AS dengan : “dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia"……………” ayat 124.
Dari sini juga bisa kita lihat bahwa ujian yang ada dalam 3 kisah tersebut adalah ujian keimanan dalam taat kepada Allah swt, Nabi Adam AS diuji dengan larangan untuk memakan buah terlarang, Bani Israil diuji dalam melaksanakan semua perintah Allah, dan Nabi Ibrahim AS diuji dengan perintah untuk menyembelih anaknya dan perintah-perintah lain yang datang dari Allah swt.
Wallahu A'lam Bishshawaab.